VOLTAGE BUFFER FIG 11.14 DAN 11.15

[menuju akhir]

 

1. Pendahuluan (kembali)

Dalam sistem elektronik modern, sinyal sering kali harus melewati beberapa tahap pemrosesan, misalnya dari sensor ke penguat, kemudian ke sistem akuisisi data atau mikrokontroler. Namun, tidak semua sumber sinyal memiliki kemampuan untuk langsung menggerakkan beban. Salah satu permasalahan yang sering muncul adalah loading effect, yaitu penurunan tegangan sinyal ketika dihubungkan langsung ke rangkaian beban yang memiliki impedansi rendah.

Masalah ini muncul karena terjadi pembagian tegangan antara sumber dan beban, terutama jika sumber memiliki impedansi output yang tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut, digunakanlah rangkaian voltage buffer atau penyangga tegangan, yang mampu memisahkan antar tahap rangkaian agar tidak saling mempengaruhi secara elektrik.

Voltage buffer adalah rangkaian yang bertujuan untuk menyalurkan sinyal dari satu titik ke titik lain tanpa perubahan tegangan, namun dengan kemampuan arus yang lebih besar. Ciri utama voltage buffer adalah impedansi input yang sangat tinggi dan impedansi output yang sangat rendah. Dengan karakteristik ini, voltage buffer tidak menarik arus yang signifikan dari sumber dan dapat memberi arus cukup besar ke beban, sehingga sangat cocok digunakan sebagai isolator antar tahapan rangkaian elektronik.

Salah satu implementasi paling umum dari voltage buffer adalah menggunakan op-amp (operational amplifier) dalam konfigurasi voltage follower (non-inverting unity gain). Dalam konfigurasi ini, sinyal input diberikan ke terminal non-inverting op-amp (+), dan output-nya diumpan balik ke terminal inverting (-). Hasilnya adalah output yang mengikuti input secara langsung tanpa adanya penguatan tegangan (gain = 1), tetapi tetap mampu mengalirkan arus ke beban.

2. Tujuan (kembali)

1)  Mengetahui dan memahami fungsi voltage buffer dalam rangkaian elektronik.

2)  Menganalisis karakteristik tegangan input dan output pada rangkaian voltage buffer.

3)  Mengetahui bagaimana voltage buffer mencegah terjadinya penurunan tegangan akibat beban.

3. Alat dan Bahan (kembali)

A) ALAT

1)  Multimeter



Alat ukur untuk mengukur besar Tegangan dalam satuan Volt


Alat ukur untuk mengukur besar Arus dalam satuan Ampere

2)  Sumber tegangan (DC atau sinyal dari function generator)


B) BAHAN

1)  Amplfier

4. Dasar Teori (kembali)

Voltage buffer, atau disebut juga penyangga tegangan, adalah suatu rangkaian elektronik yang berfungsi untuk menyalurkan tegangan dari satu titik ke titik lain tanpa mengubah besarannya secara signifikan, meskipun beban terhubung di ujung output. Tujuan utama dari voltage buffer adalah untuk mengisolasi tahap input dan output dalam suatu sistem elektronik, sehingga sinyal tidak mengalami degradasi akibat perbedaan impedansi antar rangkaian.

Karakteristik Utama Voltage Buffer

·     Penguatan Tegangan (Gain) = 1                  
Voltage buffer tidak memperkuat sinyal, tetapi menyalin tegangan input ke output dengan nilai yang hampir sama.

·     Impedansi Input Tinggi                                 
Rangkaian ini tidak membebani sumber sinyal karena hanya mengalirkan arus yang sangat kecil dari input.

·     Impedansi Output Rendah                  
Dengan impedansi rendah di sisi output, voltage buffer mampu memberikan arus yang cukup untuk menggerakkan beban tanpa menyebabkan penurunan tegangan yang signifikan. 

5. Prinsip Kerja [kembali]

Voltage buffer bekerja dengan prinsip umpan balik negatif penuh menggunakan operational amplifier (op-amp) dalam konfigurasi non-inverting unity gain (penguatan satu). Konfigurasi ini memungkinkan tegangan output mengikuti tegangan input secara langsung, dengan kemampuan menyalurkan arus lebih besar ke beban tanpa mengubah besar tegangan.

Rangkaian Dasar

Pada konfigurasi voltage buffer:

·     Input sinyal (Vin) diberikan ke input non-inverting (pin +) dari op-amp.

·     Output op-amp dihubungkan langsung ke input inverting (pin –).

·     Tegangan suplai diberikan ke op-amp (misalnya +15V dan –15V).

·     Output diambil dari pin output op-amp.


 Gambar 11.13 menunjukkan op-amp yang terhubung untuk menyediakan operasi penguat buffer ini


Gambar 11.14 menunjukkan bagaimana sinyal input dapat disediakan untuk dua output terpisah. Itu keuntungan dari koneksi ini adalah bahwa beban yang terhubung di satu output tidak memiliki (atau sedikit) berpengaruh pada output lainnya. Akibatnya, output buffered atau diisolasi dari satu sama lain.

7. Soal Latihan [kembali]

Example
Tunjukkan koneksi 741 sebagai rangkaian unity-gain.

Jawaban:


Problem

Sebuah penguat op-amp non inverting dengan penguatan 10 kali, jika sumber tegangan 15 volt dan Vin= 2 V, maka menghasilkan tegangan output sebesar?

Jawaban:



VOUT = A X VIN

                 = 10 X 2

                 = 20 V

8. Percobaan [kembali]

LANGKAH-LANGKAH DI PROTEUS

1)  Buka Proteus

Jalankan aplikasi Proteus 8 Professional (atau versi lainnya).

Klik New Project → beri nama → klik Next terus hingga Finish.


2)  Menambahkan Komponen

Klik tombol “P” (di sisi kiri atas, untuk membuka Library).

Cari dan tambahkan komponen berikut:

§  DC Voltage (sumber tegangan)

§  OPAMP (gunakan op-amp standar atau LM741)

§  DC µA Meter (untuk melihat arus)

§  Ground

§  Terminal (untuk label input/output)


3)  Letakkan Komponen di Workspace

Klik dan tarik komponen satu per satu ke area kerja.

Letakkan:

·     Sumber tegangan (V3)

·     Dua buah op-amp (U2 dan U4)

·     Satu buah microampermeter

·     Satu ground

·     Terminal input/output sesuai gambar


4)  Hubungkan Komponen

Gunakan tool "Wire" untuk menyambung:

·      Positif dari V3 ke input non-inverting (+) dari U2 dan U4.

·      Output dari U2 ke microampermeter.

·      Output dari U4 ke terminal output (U4(OP)).

·      Semua ground ke titik referensi bersama.

·      Tambahkan terminal label:

·     V3(+) di kabel dari V3

·     (-) di setelah ampermeter

·     U4(OP) di output op-amp U4


5)  Atur Nilai Komponen

Klik dua kali DC Voltage, ubah ke 3V.

Pastikan polaritas op-amp benar: input + dan – sesuai arah.

Cek ampermeter menunjukkan satuan µA.


6)  Jalankan Simulasi

Klik tombol Play () di toolbar atas.

Lihat hasil simulasi:

·     Apakah microampermeter menunjukkan arus.

·     Apakah output dari U4 muncul di terminal U4(OP).


Rangkaian 11.14




     vidio pembahasan FIG 11.14


Rangkaian 11.15


        Vidio pembahasan Fig 11.15

9. Download File [kembali]

Rangkaian 11.14 (Disini)

Rangkaian 11.15 (Disini)

Download Datasheet

voltmeter [download]

amperemeter [download]

LM741 [download]

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL 1

TUGAS BESAR KONTROL LIFT

DISCRETE TRANSISTOR VOLTAGE REGULATION FIG 15.17 FIG15.18 DAN 15.19