LAPORAN AKHIR M3



1. Jurnal [Kembali]

MODUL 3 : Hukum Ohm

1. Hukum Ohm

R terbaca

V

I

R perhitungan

560

5,10

8 mA

637,5 ohm

1000

5,10

8mA

1020 ohm

1200

5,10

8mA

1275 ohm

2. Hukum Kirchoff

a)       Kirchoff 1

R terbaca

V

I 1,2,3

(perhitungan)

I total

I perhitungan

560

4,97

0,0087

2mA

0,00283

680

4,97

0,0073

2mA

0,00283

750

4,97

0,00662

2mA

0,00283

b)    Kirchoff 2

R terbaca

I

V 1,2,3

(perhitungan)

V total

560

2mA

1,665

5

5,01

680

2mA

1,661

5

5,01

750

2mA

1,669

5

5,01

3. Voltage & Current Divider        

a)   Voltage Divider

R terbaca

I

V 1,2,3

(perhitungan)

V total

1000

1,6 mA

1,12

4,98

3,98

1000

1,6 mA

1,36

4,98

3,98

1000

1,6 mA

1,5

4,98

3,98

b)  Current Divider

R terbaca

V

I 1,2,3

(perhitungan)

I total

I perhitungan

1000

4,98

5 mA

14,98 mA

14,98 mA

1000

4,98

5 mA

14,98 mA

14,98 mA

1000

4,98

5 mA

14,98 mA

14,98 mA

2. Prinsip Kerja [Kembali]

1.     Hukum Ohm

Prinsip Kerja Hukum Ohm menyatakan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui suatu penghantar berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan padanya, dan berbanding terbalik dengan hambatannya, selama suhu dan kondisi fisik penghantar tetap konstan.

Hukum Ohm dirumuskan

oleh fisikawan Jerman Georg Simon Ohm pada tahun 1827 dan dinyatakan dalam persamaan matematis sederhana:

V = IR

V = tegangan dalam volt (V),

I = arus dalam ampere (A), dan

R = resistansi dalam ohm (Ω).

Bagaimana tegangan, arus, dan hambatan bekerja dalam Hukum Ohm:

Tegangan (V)                                     
Tegangan adalah sumber dorongan listrik yang menyebabkan arus mengalir. Dalam hukum Ohm, tegangan sebanding langsung dengan arus. Artinya, jika tegangan ditingkatkan sementara hambatan tetap, maka arus juga akan meningkat.

Arus (I)          
Arus adalah aliran muatan listrik yang bergerak dalam penghantar. Dalam hukum Ohm, arus muncul sebagai hasil dari tegangan yang bekerja terhadap hambatan. Jika tegangan tinggi atau hambatan rendah, maka arus yang mengalir akan semakin besar.

Hambatan (R)
Hambatan adalah penghalang terhadap aliran arus. Dalam hukum Ohm, hambatan berbanding terbalik dengan arus. Jika hambatan meningkat dan tegangan tetap, maka arus yang mengalir akan berkurang.

 

2.   Hukum Kirchoff

Prinsip kerja,

Hukum I Kirchoff:

"Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama dengan  jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan titik itu." Hukum I Kirchhoff biasa disebut Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current Law (KCL).

Berdasarkan gambar di atas, besar kuat arus total yang melewati titik percabangan a secara matematis dinyatakan Σ Imasuk = Σ Ikeluar yang besarnya adalah I1 = I2 + I3.

Hukum II Kirchoff:

"Jumlah aljabar beda potensial (tegangan) pada suatu rangkaian tertutup adalah sama dengan nol." Hukum II Kirchhoff biasa disebut Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).

Berdasarkan gambar di atas, total tegangan pada rangkaian adalah Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0. Hukum II Kirchhoff ini menjelaskan bahwa jumlah penurunan beda potensial sama dengan nol artinya tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian atau semua energi listrik diserap dan digunakan. 

3.   Voltage & Current Divider

·     Voltage divider

Prinsip kerjanya

Dalam rangkaian seri, arus yang mengalir adalah sama di semua komponen. Karena arus konstan, maka tegangan akan terbagi-bagi tergantung nilai hambatan masing-masing resistor. Semakin besar resistornya, semakin besar tegangan yang jatuh di atasnya.

·     Current Divider

Prinsip kerjanya

Dalam rangkaian paralel, tegangan yang diterima setiap cabang adalah sama, tetapi arus akan terbagi sesuai nilai hambatannya. Semakin kecil resistansi sebuah cabang, semakin besar arus yang mengalir di cabang tersebut.

4.   Metode Mesh (Loop Analysis)

Prinsip kerja

Metode arus Mesh merupakan prosedur langsung untuk menentukan arus pada setiap resistor dengan menggunakan persamaan simultan. Langkah pertamanya adalah membuat loop tertutup (disebut juga mesh) pada rangkaian. Loop tersebut tidak harus memiliki sumber tegangan, tetapi setiap sumber tegangan yang ada harus dimasukkan ke dalam loop. Loop haruslah meliputi seluruh resistor dan sumber tegangan. Dengan arus Mesh, dapat ditulis persamaan Kirchoff’s Voltage Law untuk setiap loop.

Cara kerjanya:

·       Metode ini digunakan untuk rangkaian planar (yang bisa digambar tanpa saling silang).

·       Didefinisikan arus mesh di setiap loop.

·       Lalu diterapkan KVL: jumlah tegangan dalam satu loop = 0.

 5.     Nodal Analysis

Analisis node adalah metode untuk menganalisis rangkaian listrik dengan menggunakan hukum arus Kirchhoff (KCL), yaitu jumlah arus yang masuk dan keluar dari suatu titik percabangan sama dengan nol. Analisis node membutuhkan penentuan simpul referensi (ground), yang merupakan titik acuan untuk mengukur tegangan node di rangkaian.

 

Cara kerjanya:

·     Ditetapkan satu simpul sebagai ground (nol volt).

·     Tentukan tegangan pada simpul lainnya.

·     Diterapkan KCL: jumlah arus masuk dan keluar simpul = 0.

6.       Thevenin's Theorem

Prinsip Kerja:

Teorema Thevenin merupakan salah satu metode penyelesaian rangkaian listrik kompleks menjadi rangkaian sederhana yang terdiri atas tegangan thevenin dan hambatan thevenin yang terhubung secara seri. Beberapa aturan dalam menetapkan Vth dan Rth, yaitu:

1)   Vth adalah tegangan yang terlihat melintasi terminal beban. Dimana pada rangkaian asli, beban resistansinya dilepas (open circuit). Jika dilakukan pengukuran, maka diletakkan multimeter pada titik open circuit tersebut.

2)   Rth adalah resistansi yang terlihat dari terminal pada saat beban dilepas (open circuit) dan sumber tegangan yang dihubung singkat (short circuit).

 

3. Video Percobaan [Kembali]

    VIDIO PERCOBAAN HUKUM OHM


    VIDIO PERCOBAAN VOLTAGE DAN CURRENT DIVIDER


4. Analisa[Kembali]

1.     Hukum Ohm

Bandingkan nilai resistansi terbaca dan perhitungan !

R terbaca

R perhitungan

560

637,5 ohm

1000

1020 ohm

1200

1275 ohm

Analisis:

Berdasarkan data pengukuran , terdapat perbedaan antara nilai resistor yang terbaca langsung menggunakan multimeter dengan nilai resistor hasil perhitungan. Hal ini disebabkan karena nilai perhitungan merupakan hasil dari resistansi total dalam konfigurasi rangkaian (seri/paralel), sedangkan nilai terbaca adalah resistansi satu komponen saja. Selain itu, pembacaan yang dilakukan saat resistor masih terhubung dengan rangkaian lain juga dapat menghasilkan nilai yang lebih besar karena pengaruh resistansi dari jalur atau komponen lainnya.

2.   Hukum Kirchoff

1)     Bandingkan nilai perhitungan dengan  pengukuran!


I total

I perhitungan

2mA

0,00283 A

2mA

0,00283 A

Analisis :

Berdasarkan hasil praktikum, arus total yang terukur adalah 2 mA, sementara hasil perhitungan teoritis menunjukkan nilai sebesar 2,83 mA. Terdapat selisih sebesar 0,83 mA, yang jika dihitung menghasilkan persentase error sekitar 29,33%. Perbedaan ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran lebih kecil dibandingkan dengan nilai teoritis. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal ini antara lain adanya hambatan tambahan dari kabel, konektor, atau sambungan pada breadboard yang meningkatkan total hambatan dalam rangkaian. Selain itu, toleransi pada nilai resistor yang digunakan bisa menyebabkan resistansi aktual berbeda dengan nilai yang digunakan dalam perhitungan. Kesalahan dalam penggunaan alat ukur seperti multimeter, baik karena kalibrasi yang kurang tepat atau keterbatasan resolusi, juga dapat memengaruhi hasil pengukuran. Ketidakstabilan pada sumber tegangan juga bisa menyebabkan nilai arus yang terukur lebih rendah dari nilai teoritis. Meskipun perhitungan teoritis sudah benar, hasil pengukuran sewaktu pratikum bisa berbeda karena faktor-faktor teknis tersebut.

2)     Bandingkan nilai perhitungan dengan  pengukuran!

V total

5

5,01

5

5,01

5

5,01

Analisis :

Berdasarkan hasil praktikum, tegangan total hasil perhitungan adalah sebesar 5,00 V, sedangkan hasil pengukuran menunjukkan nilai sebesar 5,01 V hingga 5,012 V. Terdapat selisih sangat kecil antara keduanya, yaitu sekitar 0,01 hingga 0,012 V, atau secara persentase hanya sekitar 0,2% dari nilai tegangan teoritis. Perbedaan ini masih berada dalam batas toleransi yang wajar dan kemungkinan disebabkan oleh keterbatasan akurasi alat ukur (multimeter), toleransi sumber tegangan yang sedikit melebihi nilai nominal, serta variasi tegangan saat pengukuran berlangsung. Secara keseluruhan, hasil pengukuran dan hasil perhitungan dapat dikatakan sangat mendekati dan sesuai dengan hukum-hukum dasar kelistrikan.

3.   Voltage & Current Divider

1)     Bandingkan nilai perhitungan dengan  pengukuran!


I total

I perhitungan

14,98 mA

14,98 mA

14,98 mA

14,98 mA

14,98 mA

14,98 mA

Analisis :

Berdasarkan data praktikum, baik hasil perhitungan maupun pengukuran arus total menunjukkan nilai yang sama, yaitu 14,98 mA pada ketiga percobaan. Karena tidak ada selisih antara keduanya, bisa disimpulkan bahwa pengukuran yang dilakukan sudah sangat akurat dan sesuai dengan teori. Ini menunjukkan bahwa rangkaian dirancang dan dirakit dengan baik, dan alat ukur seperti multimeter yang digunakan pun bekerja dengan cukup presisi. Selain itu, kestabilan sumber tegangan juga membantu menjaga konsistensi hasil. Kesamaan antara nilai teoritis dan praktis ini membuktikan bahwa hukum-hukum dasar kelistrikan seperti Hukum Ohm dan prinsip pembagi arus telah diterapkan dengan benar dalam percobaan.

2)     Bandingkan nilai perhitungan dengan  pengukuran!


V total

4,98

3,98

4,98

3,98

4,98

3,98

Analisa

Dari hasil praktikum, terlihat ada perbedaan yang cukup besar antara tegangan total hasil perhitungan, yaitu 4,98 V, dengan hasil pengukuran sebesar 3,98 V. Selisihnya mencapai 1,00 V atau sekitar 20%, yang cukup signifikan. Perbedaan ini bisa saja disebabkan oleh beberapa hal, misalnya adanya penurunan tegangan karena hambatan tambahan dari kabel, sambungan, atau breadboard yang digunakan. Selain itu, tegangan dari sumber daya yang mungkin tidak stabil, juga bisa memengaruhi hasilnya. Bisa juga karena alat ukur yang dipakai belum dikalibrasi dengan baik, sehingga nilai yang terbaca jadi lebih rendah dari seharusnya.


5. Download File[Kembali]

1)   TUGAS PENDAHULUAN (DISINI)

2)   LAPORAN AKHIR (DISINI)

3)   VIDIO PERCOBAAN HUKUM OHM (DISINI)

4)   VIDIO PERCOBAAN VOLTAGE DAN CURRENT DIVIDER (DISINI)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL 1

TUGAS BESAR KONTROL LIFT

DISCRETE TRANSISTOR VOLTAGE REGULATION FIG 15.17 FIG15.18 DAN 15.19