LAPORAN AKHIR
Jurnal Praktikum
Pengukuran Besaran dan Rangkaian Listrik
MODUL 1 : Jembatan Wheatstone dan Tahanan Geser
1. Penentuan Karakteristik Alat Ukur
Nama Alat |
Model |
Prinsip Kerja |
Ketelitian |
Posisi Alat |
Kelas Isolasi |
Jenis Input |
Range Skala |
Faktor Pengali |
Sensitivitas |
Voltmeter I |
2011 |
kumparan putar |
0,5 |
horizontal |
standar industri |
DC |
0-30 0-100 |
100,30,10,3 |
1 mA |
Amperemeter II |
2013 |
besi putar |
0,5 |
horizontal |
standar industri |
AC |
0,5-5 0-10 1-20 |
20,10,5,2 |
45-65 Hz |
2. Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser Seri
No |
Xn |
R (Ω) |
R multimeter (Ω) |
R terhitung (Ω) |
I total (A) |
V total (V) |
1 |
Xa |
220 |
217 |
219,69 |
0,0066 |
1,45 |
Xb |
550 |
546 |
556,06 |
0,0066 |
3,67 |
|
Xc |
1000 |
993 |
1016,66 |
0,0066 |
6,71 |
|
2 |
Xa |
1000 |
997 |
1015,38 |
0,0026 |
2,64 |
Xb |
1500 |
1495 |
1523,07 |
0,0026 |
3,96 |
|
Xc |
2000 |
1996 |
2026,92 |
0,0026 |
5,27 |
3. Variasi Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser Parallel
No |
Xn |
R (Ω) |
R multimeter (Ω) |
R terhitung (Ω) |
I total (A) |
V total (V) |
1 |
Xa |
220 |
213 |
216,6 |
0,054 |
11,7 |
Xb |
550 |
550 |
554,50 |
0,0211 |
11,7 |
|
Xc |
1000 |
997 |
1017,39 |
0,0115 |
11,7 |
|
2 |
Xa |
1000 |
997 |
991,52 |
0,0118 |
11,7 |
Xb |
1500 |
1512 |
1462,5 |
0,008 |
11,7 |
|
Xc |
2000 |
1987 |
2052,6 |
0,0057 |
11,7 |
4. Pengukuran Potensiometer Menggunakan Jembatan Wheatstone
Rs (Ω) |
470 |
Rx Multimeter (Ω) |
1024 |
Rx Terhitung (Ω) |
1034 |
R toleransi (%) |
0,97 % |
a). Ambil
alat ukur seperti dibawah ini
- Voltmeter
(model 2011)
- Amperemeter (model 2013)
c). Gambarkan dan artikan simbol serta data tersebut dan tuliskan karakteristik alat ukur berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel1.
b) Hubungkan nilai R sebesar 220Ω,
550Ω, dan 1kΩ menggunakan potensiometer dan tahanan geser sesuaikan dengan
nilai yang tertera pada jurnal praktikum.
c) Gunakan DC power supply sebesar
12V. d. Hidupkan power supply, ukur nilai resistansi, arus, serta nilai
tegangannya.
d) Ulangi percobaan dengan mengganti
nilai R menggunakan potensiometer dan tahanan geser.
Gambar 1. Rangkaian Seri |
Prinsip
kerja :
I. Prinsip Arus dalam Rangkaian Seri:
·
Arus
dalam rangkaian seri selalu sama besar
di setiap titik dalam rangkaian.
·
Artinya,
besar arus yang mengalir melalui setiap komponen sama, karena arus hanya
punya satu jalur untuk mengalir atau I total= I₁ = I₂ = I₃
II. Prinsip
Tegangan dalam Rangkaian Seri:
·
Tegangan dalam rangkaian seri terbagi di
antara komponen sesuai nilai resistansinya.
· Tegangan total adalah jumlah dari tegangan di setiap komponen atau Vtotal= V1+V2+V3
Jadi
Secara teori, pada rangkaian seri, tegangan pada tiap tiap hambatan memiliki
nilai yang berbeda, sedangkan untuk arus pada setiap hambatan memiliki besar
yang sama, dimana arus total dapat dihitung dengan tegangan input dibagi
dengan hambatan total (I = Vth / Rth). Dan arah arus yang mengalir pada
rangkaian 1 searah dengan jarum jam.
a) Susun rangkaian seperti gambar 2
b) Hubungkan nilai R sebesar 220Ω,
550Ω, dan 1kΩ menggunakan potensiometer dan tahanan geser sesuaikan dengan
nilai yang tertera pada jurnal praktikum.
c) Gunakan DC power supply sebesar
12V.
d) Hidupkan power supply, ukur nilai
resistansi, arus, serta nilai tegangannya.
e) Ulangi percobaan dengan mengganti
nilai R menggunakan potensiometer dan tahanan geser.
Gambar 2. Rangkaian Paralel |
Prinsip
kerja :
I. Prinsip
Arus dalam Rangkaian Pararlel
·
Arus terbagi ke setiap cabang, dan besarnya
tergantung pada resistansi di masing-masing cabang.
·
Arus total adalah jumlah arus di semua cabang
atau I total= I₁ = I₂ =
I₃
II. Prinsip Tegangan dalam Rangkaian Paralel
·
Tegangan
di setiap cabang sama besar
dengan tegangan sumber atau Vtotal= V1+V2+V3
·
sebanyak
apapun cabangnya atau nilai resistansi di setiap cabang, tegangan di semua
cabang tetap sama.
Jadi Pada percobaan kedua pada
rangkaian paralel, berbeda dengan seri Prinsip rangkaian paralel ialah tegangan
yang mengalir di setiap cabang akan bernilai sama sedangkan arus yang di setiap
cabang akan terbagi dan akan memiliki nilai yang berbeda beda untuk maing
masing hambatannya. Tegangan pada rangkaian paralel
diperoleh dari jumlah arus total dikali jumlah resistansi hambatan total (V =
Ith*Rth)
a) Susun rangkaian seperti gambar 3
b) Hubungkan power supply 5V ke
terminal input pada jembatan wheatstone.
c) Hubungkan Ampermeter pada rangkaian
sebesar 0-100mA.
d) Hubungkan Voltmeter pada rangkaian
dengan multimeter.
e) Hubungkan R1 sebesar 100Ω dan R3
sebesar 220 Ω pada jembatan wheatstone.
f) Kemudian hubungkan masing-masing R2
ke Rv2 dan R4 ke Rv1 pada potensiometer.
g) Hidupkan power supply, atur nilai
resistansi pada R4 hingga nilai tegangan menunjukkan angka 0 pada multimeter.
h) Catat nilai arus yang tertera pada
Amperemeter, kemudian matikan power supply.
i) Ukur nilai resistansi R4 dan R2
pada potensiometer menggunakan multimeter kemudian catat nilainya pada tabel 4.
Gambar 3. Rangkaian Jembatan Wheatstone |
Prinsip Kerja :
Saat jembatan atau rangkaian wheatstone = 0 (tidak ada arus yang mengalir ke galvanometer), berarti tegangan di kedua sisi sama besar atau dapat dikatakan (Rv1*R1 = R3*Rv2). Sehingga kita dapat menghitung nila resistansi yang belum diketahui pada Rv1 dengan rumus (Rv1 = R3*Rv2 / R1 ).
a) Pembahasan
rangkaian seri modul 1
c) Pembahasan
rangkaian jembatan weatston modul 1
MODUL M1
POTENSIOMETER, TAHANAN GESER, DAN JEMBATAN WEATSTON
1. Analisa karakteristik setiap alat ukur yang digunakan
a) Amperemeter
Amperemeter berfungsi untuk mengukur arus yang mengalir, pengukuran dengan Amperemeter dilakukan dengan seri pada rangkaian. Alat ukur ampermeter yang digunakan adalah Yokogawa model 2013. Ampermeter tipe ini adalah alat ukur arus listrik AC yang dirancang untuk penggunaan horizontal. Berikut karakteristik utamanya:
1) Menggunakan mekanisme besi bergerak (moving iron type) dengan sistem suspensi pita kencang (taut-band suspension system), yang mengurangi gesekan dan meningkatkan ketahanan terhadap guncangan.
2)
Memenuhi
standar JIS C 1102: 1997 Class 0.5, menunjukkan tingkat presisi yang tinggi.
3)
Dirancang
untuk penggunaan dalam posisi horizontal.
4) Panjang
Skala Sekitar 135 mm dengan sudut defleksi 85°, memungkinkan pembacaan yang
jelas dan akurat.
5)
Beroperasi
optimal pada rentang frekuensi 45 hingga 65 Hz.
6) Suhu
dan Kelembapan Operasi yaitu pada rentang Suhu 0–40°C dan kelembapan relatif
30–75%.
7)
Suhu
dan Kelembapan Penyimpanan: Suhu -10–50°C dan kelembapan relatif 25–80%.
8) Fitur
Tambahan pada ampermeter ini Dilengkapi dengan mekanisme pelindung magnetik
untuk mengurangi efek medan magnet eksternal dan sirkuit kompensasi suhu untuk
kinerja stabil.
b) Voltmeter
Voltmeter berfungsi untuk mengukur tegangan pada komponen ataupun rangkaian , pengukuran
dengan ampermeter dilakukan secara paralel terhadap objek yang akan diukur
tegangannya. Volmeter yang digunakan yaitu Yokogawa model 2011. Voltmeter tipe Yokogawa
2011 adalah alat ukur portabel yang dirancang untuk mengukur tegangan DC dengan
posisi penggunaan horizontal. Berikut adalah karakteristik utamanya:
1) Menggunakan mekanisme koil bergerak
permanen (permanent moving coil), yang memberikan pengukuran yang stabil
dan akurat.
2) Memenuhi standar JIS C 1102: 1997
Kelas 0.5, setara dengan kelas 1.0, menunjukkan tingkat presisi yang tinggi.
3) Dirancang untuk penggunaan dalam
posisi horizontal.
4) Panjang Skala Sekitar 135 mm dengan
sudut defleksi 85°, memungkinkan pembacaan yang jelas dan akurat.
5) Rentang Tegangan Maksimum pada alat
ukur ini yang digunakan 3/10/30/100 V.
6) Resistansi Internal Resistansi
internal sekitar 1000 Ω dan Konsumsi Daya 1 mA.
7) Beroperasi optimal pada suhu 0–46°C
dan kelembapan relatif 30–75%.
8) Dapat disimpan pada suhu -10–50°C
dan kelembapan relatif 25–80%.
9) Berukuran 195 x 170 x 87 mm dengan
berat sekitar 1,7 kg.
10) Fitur Tambahan:
· Sistem Suspensi Taut-Band: Menghilangkan gesekan dan memberikan ketahanan tinggi terhadap guncangan.
· Kompensasi Suhu: Sirkuit kompensasi suhu
superior mengurangi efek suhu eksternal.
· Perlindungan Medan Magnetik: Sirkuit magnetik dengan mekanisme sandwich mengurangi efek medan magnet eksternal.
c)
Multimeter
Multimeter merupakan sebuah alat pengukur yang
digunakan untuuk mengetahui ukuran tegangan listrik, resistansi, dan
arus Listrik. Karakteristik utama multimeter yang dipakai:
·
Merupakan
jenis multimeter digital
·
Fungsi
utama multimeter:
_ Mengukur Tegangan (Volt): Untuk
mengetahui besar tegangan listrik pada komponen atau rangkaian.
_ Mengukur Arus (Ampere): Untuk
mengetahui besar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
_ Mengukur Resistansi (Ohm): Untuk mengukur besar hambatan suatu komponen listrik.
2. Analisa
perbandingan variasi hambatan terhadap nilai arus dan tegangan menggunakan
tahanan geser dan potensiometer pada rangkaian seri
Data Pengukuran Potensiometer dan Tahanan Geser Seri Data hasil Pengukuran di atas dengan menggunakan tahanan geser dan potensiometer pada rangkaian membuktikan bahwa I total pada rangkaian seri sama setiap susunan komponen nya atau I total =I1=I2=I3. Dan Tegangan pada rangkaian seri berbeda disetiap komponen nya atau Vtotal pada seri= V1+V2+V3. hambatan terhadap nilai arus dan tegangan menggunakan tahanan geser dan potensiometer pada rangakain paralel menghasilkan nilai arus yang lebih kecil dibandingkan dengan rangkaian paralel. pada rangkaian seri arus lebih kecil karena Rtotal pada seri = R1+R2+R3 Makin besar hambatan maka arus makin kecil. Sesuai dengan hukum Ohm I=V/R |
3. Analisa perbandingan variasi hambatan terhadap nilai arus
dan tegangan menggunakan tahanan geser dan potensiometer pada rangakain
paralel!
4. Analisa nilai persen R pengukuran potensiometer menggunakan jembatan wheatston
Setelah
melakukan perhitungan nilai hambatan lalu menghitung R toleransi (R),
didapatkan Rtoleransi sebesar 0,97%. Nilai persen R potensiometer didapat
dengan menggunakan jembatan wheatstone. Nilai %R =0,97 % dapat disimpulkan
bahwa persentasi error nya kurang (<5%). Dengan kata lain, tingkat akurasi
pengukuran yang cukup tinggi karena selisih antara hasil pengukuran dan
perhitungan teoritis hanya sedikit. Kesalahan ini disebabkan oleh toleransi
komponen resistor, dan toleransi pembacaan alat ukur serta pengaruh factor-
factor pengambilan data pengukuran oleh pratikan.
1. Rangkaian Seri [Disini]
2. Rangkaian Paralel [Disini]
3. Rangkaian Jembatan Wheatston [ Disini]
4. Tugas Pendahuluan [Disini]
5. Laporan Akhir [Disini]
7. Percobaan Rangkaian Seri [Disini]
8. Percobaan Rangkaian Paralel [Disini]
9. Percobaan Rangkian jembatan Wheatstone [Disini]
Komentar
Posting Komentar