TUGAS PENDAHULUAN M4
TUGAS PENDAHULUAN
RLC SERI DAN RLC PARALEL
1.
Jelaskan
prinsip kerja rangkaian RLC seri dan RLC Paralel!
Jawab:
Pada rangkaian RLC seri, ketiga komponen dihubungkan
secara berurutan dalam satu jalur, sehingga arus yang mengalir melalui R, L,
dan C adalah sama. Namun, tegangan pada tiap komponen berbeda, tergantung
sifatnya. Pada resistor, tegangan dan arus memiliki fase yang sama. Pada
induktor, tegangan mendahului arus sebesar 90 derajat, sedangkan pada
kapasitor, arus mendahului tegangan sebesar 90 derajat. Karena perbedaan fase
ini, tegangan total tidak bisa dijumlahkan secara biasa, melainkan harus
dijumlahkan secara vektor. Hambatan total terhadap arus AC disebut impedansi
(Z), yang dirumuskan sebagai:
Rangkaian RLC paralel adalah rangkaian di mana resistor,
induktor, dan kapasitor disusun sejajar. Dalam susunan ini, tegangan pada
setiap komponen sama, tetapi arus yang mengalir berbeda-beda. Arus pada
resistor sefase dengan tegangan, arus pada induktor tertinggal 90°, dan arus
pada kapasitor mendahului tegangan 90°. Karena perhitungan arusnya lebih
kompleks, maka digunakan pendekatan dengan admitansi (Y), yaitu kebalikan dari
impedansi.
Setelah admitansi dihitung,
impedansi total diperoleh dari:
Jika BC=BL, maka terjadi resonansi paralel, di mana arus dari kapasitor dan induktor saling meniadakan, sehingga arus total menjadi minimum dan hanya dipengaruhi oleh resistor.
2. Jelaskan
pengaruh harga reaktansi kapasitif terhadap sudut phasa dengan resistansi yang
konstan!
Jawab:
Jika nilai resistansi dijaga tetap,
maka perubahan reaktansi kapasitif akan mempengaruhi besar sudut fasa antara
tegangan dan arus dalam rangkaian AC. Reaktansi kapasitif menunjukkan seberapa
besar hambatan yang diberikan kapasitor terhadap arus bolak-balik, dan nilainya
berbanding terbalik dengan frekuensi serta kapasitansi. Semakin besar reaktansi
kapasitif, maka arus akan semakin mendahului tegangan, sehingga sudut fasa
menjadi semakin negatif. Sebaliknya, jika reaktansi kapasitif menurun, maka
perbedaan sudut fasa antara arus dan tegangan akan mengecil, mendekati nol.
Dengan kata lain, semakin kecil nilai reaktansi kapasitif, maka arus dan
tegangan akan semakin sefase.
3. Jelaskan
apa itu resonansi dan frekuensi resonansi serta kenapa terjadi peristiwa
resonansi, serta Jelaskan bagaimana perubahan frekuensi mempengaruhi impedansi
dan arus di rangkaian RLC seri!
Jawab:
Resonansi adalah kondisi di mana reaktansi induktif dan reaktansi
kapasitif dalam rangkaian RLC menjadi sama besar dan saling meniadakan. Ketika
ini terjadi, hanya resistansi yang mempengaruhi impedansi total rangkaian,
sehingga impedansi menjadi minimum dan arus menjadi maksimum. Frekuensi
resonansi adalah frekuensi khusus di mana kondisi ini terjadi, dan bisa
dihitung menggunakan rumus yang melibatkan nilai induktansi (L) dan kapasitansi
(C).
Peristiwa resonansi terjadi karena reaktansi induktif meningkat seiring
dengan naiknya frekuensi, sementara reaktansi kapasitif menurun. Ketika
keduanya sama besar, resonansi tercapai.
Pengaruh perubahan frekuensi terhadap impedansi dan arus di rangkaian RLC
seri adalah, saat frekuensi lebih rendah dari frekuensi resonansi, reaktansi
kapasitif lebih dominan, sehingga impedansi besar dan arus kecil. Ketika
frekuensi mendekati frekuensi resonansi, reaktansi induktif dan reaktansi
kapasitif saling meniadakan, sehingga impedansi minimum tercapai dan arus
maksimum mengalir. Jika frekuensi melebihi frekuensi resonansi, reaktansi
induktif menjadi lebih dominan, sehingga impedansi meningkat dan arus berkurang.
4.
Jelaskan
hubungan antara resistansi, kapasitansi, induktansi dan impedansi pada
rangkaian RLC seri dan RLC paralel!
Jawab:
Pada rangkaian RLC seri, komponen-komponen seperti resistor, induktor,
dan kapasitor disusun secara seri sehingga arus yang mengalir melalui ketiganya
adalah sama, tetapi tegangan pada setiap komponen berbeda. Impedansi total pada
rangkaian ini dihitung dengan menggabungkan resistansi, reaktansi induktif, dan
reaktansi kapasitif. Reaktansi induktif dan kapasitif bertindak saling
berlawanan, di mana induktor menyebabkan tegangan tertinggal dari arus,
sementara kapasitor menyebabkan arus mendahului tegangan. Ketika frekuensi mencapai
frekuensi resonansi, reaktansi induktif dan kapasitif saling meniadakan, dan
impedansi menjadi hanya dipengaruhi oleh resistansi, sehingga arus mencapai
nilai maksimum.
Pada rangkaian RLC paralel, komponen-komponen disusun sejajar, sehingga
tegangan pada ketiga komponen adalah sama, tetapi arus yang mengalir
berbeda-beda. Impedansi total pada rangkaian ini dihitung dengan menggabungkan
konduktansi (yang kebalikan dari resistansi) dan susceptansi induktif serta
kapasitif. Pada kondisi resonansi, susceptansi induktif dan kapasitif saling
meniadakan, dan arus total hanya dipengaruhi oleh konduktansi, yaitu kebalikan
dari resistansi.
5.
Pada
rangkaian RLC seri, XL = 40 , XC = 70 dan R = 40 . Hitung reaktansi (X) dan
impedansi (Z) dari rangkaian.
Jawab:
reaktansi ( X) = -30 Ω
Impedansi (Z) = 50 Ω
TUGAS
PENDAHULUAN (DISINI)
Komentar
Posting Komentar